Terpaksa menjual cincin kawin. Apa sajakah efek buruk yang mungkin terjadi?
Cincin pernikahan adalah simbol terikatnya dua orang yang saling mencinta. Namun biasanya pasangan menganggap cincin pernikahan sebagai pengikat sejati yang tak boleh dijual atau hilang, karena dapat meretakkan hubungan
Dewi Astuti
- Bukan hal yang aneh sebetulnya, di Indonesia ini begitu banyak mitos beredar dan menjadi keseharian kita, bahkan kerap dipercaya oleh banyak orang. Salah satunya terkait cincin pernikahan. Banyak pasangan yang menganggap cincin tersebut sebagai pengikat pernikahan, dan jika hilang atau dijual akan menimbulkan keretakan dalam perkawinan.Anda tak perlu gundah dan gelisah dengan keyakinan seperti itu, karena mitos seperti itu tidak benar adanya. Jika Anda yakin dengan mitos tersebut karena banyak kejadian itu sering terjadi atau banyak yang mengalaminya, maka pertama yang harus Anda lakukan adalah menenangkan diri. Jangan terlalu emosi atau menganggap ini adalah akhir dari semua perjalanan, jadi Anda tak perlu khawatir dengan semua itu, keluarga tersebut retak bukan hanya gara-gara cincin kawin yang dijual.Malah justru buntut dari masalah yang Anda hadapi sekarang ini yaitu kegamangan untuk menjual cincin pernikahan, merupakan hikmah tersediri. Yakni menelusuri akar masalah, mengapa sampai harus menjual cincin? Masalah keuangankah? Nah inilah yang harus lebih ditelisik, sebab, masalah keuanganlah yang sering menjadi peretak rumah tangga. Hal ini biasanya karena suami dan istri kurang terbuka dalam berkomunikasi masalah keuangan. Menurut Sukma Rani Moerkardjono, M.Si., Psikolog, adanya keretakan rumah tangga itu berawal dari masalah kedua belah pihak yang tidak bisa dipecahkan bersama.Berdasarkan survei yang dilakukanSavvywoman.co.uk,penyebab pertengkaran rumah tangga yang sering terjadi pada pasangan usia 35-54 tahun adalah masalah uang. "Bagi pasangan yang berusia di antara 35-54 tahun, permasalahan keuangan jauh melebihi pertengkaran pembagian tugas di rumah, pertengkaran akibat anggota keluarga lain, anak, seks, dan mantan kekasih," demikian isi penelitian tersebut."Memang, sih, tergantung kondisi, tipe, dan karakter pasangan. Tapi, rata-rata istri lebih perhatian dengan masalah finansial karena lebih tahu kondisi di lapangan." Namun, masalah keuangan di dalam keluargaadalah prinsip. "Jadi, sering menjadi masalah utama karena kedua pasangan tidak saling memahami atau tidak menerima kondisi yang terjadi. Sehingga muncul pertengkaran."Nah, jadi bukan karena cincin pernikahan yang dijual kan? Jika memang kondisi keuangan sedang sulit, dan Anda serta pasangan harus mengambil tindakan darurat agar dapur tetap ngebul, dengan menjual cincin pernikahan, kenapa tidak? Selama dilakukan atas kesepakatan bersama, telah dibicarakan dengan terbuka, dan justru bisa mencegah keretakan rumah tangga karena masalah rumah tangga, menjual cincin pernikahan sebetulnya sah-sah saja.Juga, selama cincin tersebut dijual karena memang keadaannya amat mendesak, dan bukan sekadar demi memenuhi hasrat kebutuhan tersier seperti arisan, makan mewah, atau membeli tas mahal yang tidak terlalu penting juga untuk dimiliki. Sebab alasan ini justru bisa memicu pertengkaran dan keretakan rumah tangga. Seperti kata psikolog Diana Tarigan, kondisi yang demikian cenderung membawa dampak negatif. Apalagi buat mereka yang sudah menikah, gaya hedonisme jadi cikal bakal keretakan rumah tangga.Cincin kawin memang tidak dibuat sekadar sebagai simbol ikatan antara pria dan wanita. Pasangan yang baru menikah dapat menjadikan cincin sebagai pengingat bahwa mereka memiliki komitmen untuk saling membahagiakan. Pada saat Anda menghadapi masalah, cincin juga berfungsi untuk menguatkan Anda bahwa dulu Anda menikah atas dasar komitmen tersebut dan karenanya harus berusaha sebaik-baiknya untuk mengatasi masalah.Namun, banyak pasangan yang sepakat untuk tidak mengenakan cincin kawin meskipun perkawinan mereka baik-baik saja. Mereka memilih untuk meninggalkan cincin kawinnya di kotak perhiasan, demi keamanan, misalnya. Jadi apa bedanya dengan menjual cincin saat kondisi darurat? Biasa saja, bukan? Hal yang lebih patut dikhawatirkan sebetulnya jika pasangan Anda menanggalkan cincin agar disangka bujangan. Saat di rumah mereka memakai cincin. Namun, begitu menutup pintu pagar, cincin disimpan di dalam saku celana. Dengan demikian, ia bebas tebar pesona di kantor atau di kafe.
0 Response to "Terpaksa menjual cincin kawin. Apa sajakah efek buruk yang mungkin terjadi?"
Post a Comment