Kejam Banget! Inilah Pengalaman Mahasiswa Yang Paling “Mengenaskan”
Apa hal paling memilukan dan “ngenes” yang pernah kamu alami saat masih kuliah?8Share Indonesia menanyakan pertanyaan ini kepada member kami, dan mendapat respon yang bikin terharu dan dalam hati berkata, “duh kasihan amat ya…” Padahal dulu mimin sempat ngalamin juga yang kayak gini. Hiks!
Memang masa-masa itu penuh perjuangan ya. Tanpa perlu basa-basa lagi, langsung aja baca pengalaman-pengalaman paling “kejam” berikut ini langsung dari sumbernya! ARE YOU READY?!
*siapin tisu*
“Saat makan yang seharusnya 3 kali sehari jadi 2 kali sehari dan disertai puasa daud, biar nambah pahala dan dapat menahan diri dari hal-hal yang tidak baik. Kemudian irit ongkos ke kampus, kalau nggak nebeng sama teman ya paling tidak jalan kaki dari kosan lebih awal biar bisa sampai kampus gak telat dan nyari kerja sampingan, kalau nggak ngamen, jaga warnet, tapi kalau diingat-ingat kembali cukup indah juga perjalan hidup ini” - Sofa Bantana
Akhir bulan harus minum oki jelly drinkdan roti seribuan untuk menunda lapar. Uang honor mengajar belum masuk ke rekening dan kiriman orangtua belum ada. –Sigit Jaya Herlambang
Setiap gajian aku beli itu mie 1 kardus buat makan 1 bulan. Belum lagi kalo ada temen yang lagi bokek, kita makan rame-rame, Namanya anak kost. Jadi harus irit. Sampe kita ada permainan, kayak nebak-nebak gaya gitu. Yang menang bisa makan 1 sendok. Itu makanannya cuma satu piring –Anggyta
Saat berangkat kuliah, dengan jarak rumah sampai tempat kuliah 30 km saya hanya dikasih ortu sebesar Rp 5.000. Hanya bisa berdoa semoga nggak ada apa-apa di jalan – Agung Widodo
Pernah suatu ketika, kiriman telat di musim hujan dengan biaya hidup yang semakin bertambah dengan seringnya mati lampu. Jadi saya harus beli lilin buat penerangan,- Misbachul Choir
Pengalaman hidup hemat yang paling saya kenang sebagai mahasiswa adalah saat makan dengan nasi dan garam yang pada waktu itu rasanya lebih enak dari opor ayam restoran. Mungkin karena kelaparan. Jadi enak banget tuh nasi + garem. Wkwkwkwkwkw – Hadi
Lima belas hari dalam sebulan adalah mie instan dan 15 hari sisanya adalah nasi kucing. Strategi untuk tetap bertahan dan mampu menghindari penyakit typus karena efek buruk mie instan. – Aji Wahyono
Saya pernah kehabisan uang bulanan dan harus menyambung hidup dengan membeli ikan asin (peda) 1 plastik seharga Rp 500 dan cabe rawit 1/4 kg seharga Rp 300 yang kemudian saya olah menjadi sambal 1 toples untuk bekal makan selama 2 minggu (Beruntung saya karena kos-kosan saya memberikan nasi putih gratis untuk penghuni kosnya setiap hari). – Evi Hadi Siswanto
Saat saya tidak mempunyai uang kertas sama sekali! Saat itu tanggal 27 oktober, 3 hari sebelum saya mendapat transferan bulanan dari kakak saya, dompet saya benar benar kosong. Saya berupaya mencari cara untuk bisa makan dan akhirnya saya memutuskun untuk mengumpulkan recehan berupa pecahan 500 dan 1000 perak yang banyak berserakan di kamar kost saya. Puji Tuhan totalnya Rp. 25.000. Ketika saya sudah sangat bersyukur masalah lain muncul, bagaimana saya bisa makan dengan 25.000 dalam waktu 3 hari? sedangkan harga nasi padang 11.000, Makan di warteg hanya bisa 3 kali. Minimal 8000 untuk satu kali makan. Akhirnya saya memutuskan membaginya menjadi 3 bagian, masing masing 8000. Saya memustuskan untuk membeli gorengan dekat kamar kost! Dengan recehan berjumlah Rp.8000 saya makan gorengan 3 kali sehari, 4 biji untuk sarapan, 4 biji untuk makan siang dan 4 biji untuk makan malam, beruntunglah saya punya teman kost yang baik , yang mau berbagi air minum. Demikianlah selama 3 hari saya hidup hanya dengan makan gorengan dan minum air putih. – Nataniel Papalangi
Waktu nggak ada sabun mandi maka sabun colek dan sabun cuci/deterjen menjadi pilihan yang pas buat mandi. Bukan hanya itu, shampoo yang bisa digunakan untuk mandi pun menjadi salah satu pilihan sebagai minyak rambut agar rambut tertata lebih rapi ^_^” – Rian Ade Saputra
Untuk berhemat, saya menyimpan makanan dan memakannya sedikit demi sedikit, saking hematnya makanan belum habis dan masih banyak sisa makanan yang sudah basi dan berjamur. – Dozi Adiguna
Saat makan nasi pake pilus garuda selama 3 hari berturut-turut. – Muhammad Riski Zumba
Saya pernah membeli nasi goreng untuk makan malam tapi telornya dipisah (diceplok) tidak disatukan supaya bisa diambil dan disimpan untuk sarapan besok paginya. – Aderia Komariah
Pengalaman hidup hemat yang paling saya kenang sebagai mahasiswa adalah saat saya hanya memiliki uang Rp10.000,- dan dalam seminggu saya hanya makan nasi+tempe goreng saja. Bosen nggak bosen, sehat atau tidaknya yang penting perut kenyang. Selain itu, saat kuliah saya hanya membawa bekal air minum agar tidak kehausan. Alasan saat diajak teman pergi ke kantin adalah saya lagi ada urusan dan tidak bisa di tinggalkan. – Retno Septiani
Makan sehari maksimal Rp. 10.000. Supaya uang makan Rp. 300.000 sebulan cukup, sampai akhirnya jatuh sakit dan masuk rumah sakit. - Yunike Andriani
Saya pernah ngerjain tugas sampai begadang dan nahan-nahan laper karena takut keluar. Ketika itu malam hari jadi saya dan teman-teman semahasiswa takut keluar. Dan akhirnya kita nahan laper sampai pagi. –Fahma
Saat jalan kaki mau ke kampus dengan jarak 10 KM dan begitu juga saat pulang kampus, dengan kebutuhan dalam satu bulan adalah Rp. 500.000. – Periaman Halawa
Saya ingin mengikuti workshop penting yang menunjang skill dengan biaya lumayan tapi orang tua sms “mba, bulan ini dikirim segini dulu yah,.. “, so musti dua kuadrat hematnya Ukhti Aulia Rakhmah
Saat uang kiriman dari orang tua habis, mau telpon orang tua minta kiriman uang, pulsa habis, mau pulang ke rumah juga gak punya ongkos buat bayar, temen kost udah pada pulang. – Lulu
Anggaran beasiswa tidak dicairkan selama 6 bulananan, dan saldo tabungan hanya tersisa 100rb, sehingga untuk ongkos kuliah terpaksa pinjem sana sini ma temen2 – Divi Deswanti Sardy
Makan siang di rumah makan padang, menu yang dipesan adalah nasi + kuah gulai saja. Karena rame-rame jadi tidak malu dan happy aja. – Fana Wiza
Ada tugas yang perlu banyak biaya seperti biaya untuk mencetak makalah (apalagi kalau harus direvisi kembali, cetak tugas lagi), keperluan sehari-hari mulai habis, ditambah teman yang utangnya tak kunjung dikembalikan (dan ga enak juga mau minta buat lunasin utangnya), alhasil makan mie instan (iya, mie instan langsung dimakan gitu aja, gara-gara gasnya abis). – Ardiana Desi
Saat tidak punya uang dan nggak ada stok mie (biasa anak kos) ya udah puasa, buat makan besok kalau temen lagi baik ya ditraktir kalau nggak ya pinjem duit kalau nggak juga ya puasa lagi – Livia Marietta
Saat jajan mingguan nyaris habis sebelum akhir pekan karena fotocopy materi kuliah dan yang tersisa hanya ongkos pulang ke rumah (kebetulan tidak menggunakan ATM jadi harus pulang ke rumah baru bisa dapat jajan lagi), dan stock makanan yang ada di kos-an tinggal mie instan 4 bungkus dan teh untuk 3 hari sebelum bisa pulang rumah. Alhasil, tiap pagi hanya minum teh, makan mie instan sehari 2 bungkus (untuk siang dan malam), dan hari ketiganya harus “puasa” dadakan sampai pulang ke rumah. – Nita Natalie
Saya harus berjualan snack untuk biaya kuliah. – Manto Sukoco
Waktu itu, uang tinggal recehan dan tidak cukup untuk membeli makan. Maka yang bakal dilakukan duduk manis depan tv menunggu teman-teman makan, biasanya sehabis magrib semua kumpul untuk makan malam sembari menonton TV. Hal yang sering saya lakukan adalah mencicipi 1-2 sendok dari menu makan malam dari teman-teman. 1 kosan ada 50 orang, kalau saat itu yang makan ada 10 orang maka 10-20 sendok yang saya makan, – Anni Zakiah
Paling ingat saat tidak punya uang sama sekali untuk pulang kampung pas libur kuliah, isi ATM kosong dan akhirnya ada Pelanggan Warung Warteg yang bersedia untuk meminjamkan uang untuk ongkos pulang, disitu terasa bahagia karena di kota tersebut tidak punya sanak saudara – Asep Iman Firmansyah
Pulang malam banget untuk menghindari tagihan dari ibu kost” – Abadi
Pengalaman hidup hemat yang paling saya kenang sebagai mahasiswa adalah saat tanggal tua rela-relain makan 1 hari sekali+promag demi kelangsungan hidup di hari berikutnya – Aris Anggara
0 Response to "Kejamnya buat para mahasiswa sekarang"
Post a Comment